Thursday, May 28, 2015

Pengaruh Pemimpin Terhadap Desain dan Struktur Organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam suatu organisasi dibutuhkan seorang pemimpin yang berfungi mengatur dan mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Courtois berpendapat bahwa “kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh tanpa kepala , mudah menjadi sesat, panic, kacau, dan anarkis”. “Sebagian besar umat manusia memerlukan pemimpin , bahkan mereka tidak menghendaki yang lain daripada itu”, demikian pendapat Yung.
Dalam beberapa pengertian organisasi ditegaskan adanya kepemimpinan salah satu factor organisasi. Misalnya pendapat Ralph Currier Davis yang menyatakan “Organization is any group of individual that is working toward some common and under leadership”.(Organisasi adalah salah satu kelompok orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah kepemimpinan). John Price Jones menyatakan “In simple term. Organization is an united group of people working for a common goal, under common leadership, and with the proper tools”. (Dalam kata-kata yang lebih sederhana, organisasi adalah sekelompok yang bersatupadu bekerja untuk satu tujuan bersama di bawah kepemimpinan bersama, dan dengan alat-alat yang tepat)
Maju mundurnya organisasi, dinamis statisnya organisasi, tumbuh kembangnya organisasi, mati hidupnya organisasi, senang tidaknya orang bekerja dalam suatu organisasi, serta tercapai tidaknya tujuan organisasi , sebagian ditentukan oleh tepat tIdaknya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa pemimpin hanya dapat menjalankan kepemimpinannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh para bawahannya atau anggotanya, tetapi yang akan dikenal adalah pemimpin itu.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pengertian Kepemimpinan
Beberapa pendapat mengenai intisari pengertian kepemimpinan :
  1. Aktivitas mempengaruhi(Ordway Tead)
  2. Kemampuan mengajak(Reuter, Robert M.Fulmer, Keith Devis)
  3. Menggunakan wewenang dan membuat keputusan(Dubin)
  4. Awal dari tindakan(Hemphill)
  5. Hubungan Kekuasaan(K.F. Janda)
  6. Proses mengarahkan(James A.F Stoner)
  7. Hubunganantarpribadi(Fred E. Flieder)
  8. Proses antarpribadimanajermempengaruhipegawai(David R. Hampton)
  9. Aktivitas yang memudahkankelompok(Theodore Herbert)
  10. Senimengkoordinasikandanmemahami(John D. Pfiffner, Robert Presthus)
Atas dasar itu dapatlah kiranya disusun definisi kepemimpinan yang mudah dipahami, yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telh ditetapkan.Kepemimpinan juga bisa di artikan Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian tujuan. Bentuk pengaruh tersebut dapat secara formal seperti manajerial pada suatu organisasi.‘Nonsanctioned Leadership’ merupakan kemampuan untuk member pengaruh di luar struktur formal organisasi yang kepentingannya sama atau bahkan melebihi pengaruh struktur formal. Dengan kata lain, seorang pemimpin dapat saja muncul dalam suatu kelompok walaupun tidak diangkat secara formal.
Arti Pentingnya Kepemimpinan
Dalam sebuah bisnis untuk menjadi sukses, memerlukan manajemen yang baik yang hanya dapat disampaikan oleh manajer berpengalaman yang baik. Namun, dalam dunia yang penuh persaingan pada saat ini, keterampilan manajemen dasar tidak cukup untuk meraih sebuah keberhasilan, diperlukan lebih dari hal tersebut. Oleh karena itu diperlukan Leadership Skill. Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan efektif sangat penting untuk membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Sering kali, manajer disalahpahami untuk menjadi pemimpin yang, sebenarnya, adalah tidak benar. Seorang pemimpin dapat merupakan manajer, sedangkan tidak semua manajer memiliki jiwa pemimpin. Dengan demikian, keterampilan kepemimpinan diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi dan mencapai tujuan organisasi.
Tipologi Kepemimpinan
Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).
  1. Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
  1. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
  1. Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
  1. Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.
  1. Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin. Secara implisit tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin tipe demokratis bukanlah hal yang mudah. Namun, karena pemimpin yang demikian adalah yang paling ideal, alangkah baiknya jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Pemimpin memiliki tugas menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompok. Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain. Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin. Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan Davis menyimpulkan ada empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
  • Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya
  • Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang
  • Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan
  • Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
Implikasi manajerial Kepemimpinan dalam organisasi
Teori Managerial Grid dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teorimanagerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
  1. Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
  2. Country Club artinya kepemimpinan didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
  3. Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
  4. Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi.
  5. Middle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
BAB 3 PEMBAHASAN
Dalam penulisan kali ini tokoh yang akan dijadikan contoh adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan terkemuka datang untuk berbagi pengalaman seputar mengelola perusahaan pada sebuah acara di kantor kami. Namanya Handri Satriago, yang berhasil mencapai puncak karir pada perusahaan General Electric Indonesia pada usia yang masih sangat muda, 41 tahun. Dengan keterbatasannya yang mengharuskannya beraktivitas dengan menggunakan kursi roda sejak duduk di bangku SMA, beliau mampu menjadi seorang CEO dari sebuah perusahaan terkemuka. Prestasi tersebut bukan didapatnya dengan mudah dan dengan jalan pintas. Sejak awal karirnya di GE, beliau memposisikan diri untuk berkarya sebaik mungkin dan bekerja keras. Menurunya hanya ada 2 pilihan yaitu grow atau menikmati fasilitas yang ada. Dan beliau memilih untuk grow dengan konsekuensi harus bekerja lebih keras lagi. Sebagai seorang pemimpin, Handy menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan dari Jack Welch (energy, energizing, edge dan execute). Menurut Handry Seorang pemimpin harus memiliki beberapa hal sbb :
  1. Energy dan passion untuk learning dan improving. Energi dan semangat untuk terus belajar karena strategi bisnis di masa lalu dan diterapkan pada masa sekarang dengan situasi dan kondisi yang berbeda, kemungkinan berhasilnya kecil, karena belum tentu kesuksesan yang dulu bisa diraih dengan cara yang sama.
  2. Edge, Kemampuan edge ini membuat leader berani mengambil keputusan pada prinsip yang dipegang. Seringkali demokrasi dalam bisnis terjadi ketika keputusan belum diambil. Ketika keputusan diambil, itu sudah menjadi tanggung jawab leader dan harus berani mempertanggung jawabkan hingga proses evaluasi berikutnya.
Bila melihat bagaimana profil singkat Handry Satriago diatas dan dengan menngunakan Teori Managerial Grid, gaya kepemimpinannya termasuk dalam Team, Task dan Middle Road. Dengan gaya kepemimpinan ini Handry Satriago bisa membawa kesuksesan GE dalam dunia bisnis di Indonesia. Beberapa contoh kesuksesannya yaitu :
  1. Bisnis lighting (pencahayaan), dia menghasilkan USD6 juta dalam dua tahun kepemimpinannya. Sebelumnya, di GE tak ada yang melirik bidang itu, karena dianggap tak prospektif karena dikuasai Philips
  2. Ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terjun bebas dari Rp2.500 menjadi Rp15 ribu, para pelanggannya di Glodok menolak barang-barang perusahaanya. Tak menyerah, Handry membujuk mereka membuat kontrak jangka panjang, menjual barang tersebut dengan separuh nilai tukar. Dengan cara itu, dia memotivasi tim yang terdiri atas orang-orang muda bahwa solusi bisa diperoleh di tengah kesulitan. Inilah praktek kepercayaan pemimpin dengan pengikutnya yang menjadi resep andalannya
Kiat lain Handry adalah membangun kemampuan setiap pemimpin untuk membiasakan diri melakukan presentasi dalam waktu yang cepat, efektif dan efisien. Dengan waktunya sebagai CEO yang sangat terbatas, dia memberikan waktu yang sangat ketat kepada pemimpin unit untuk dapat memberikan presentasi dan segera mengambil keputusan dari alternatif solusi yang ada. Handry percaya betul bahwa sumber daya manusia adalah mesin utama dari sebuah perusahaan. Dalam menentukan strategi perusahaannya, dia merumuskan apa saja yang dapat membuat seorang pegawai bangga menjadi pegawai perusahaan GE. Rasa kebanggaan itu yang dia tanamkan betul kepada setiap motor utama perusahaannya. Di luar angka-angka yang menjadi targetnya, dia mencoba untuk membangkitkan motivasi para pegawai sehingga dengan sendirinya target penjualan menjadi lebih mudah untuk dicapai.
BAB 4 KESIMPULAN
Dari gambaran pembahasan diatas dapat kita simpulkan bagaimana karakter dan gaya kepemimpinan mempengaruhi kesuksesan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Dalam contoh kasus diatas organisasi bisnis dengan tujuan mencari keuntungan berhasil mencapai tujuannya dengan arahan yang tepat dari pemimpinnya. Dan dalam kepemimpinan tidak hanya mengandalkan kemampuan bawannya, akan tetapi pemimpin juga harus memiliki energi, semangat dan kempuan untuk terus belajar dan mengajarkan bagaimana menjadi seorang pemimpin. Dan seorang pemimpin sejati adalah seorang yang memiliki kepercayaan diri dan orang yang mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pemimpin sejati tidak mengukur dirinya dari jabatan yang dimiliki, tetapi lebih dari bagaimana seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk mempengaruhi organisasinya. Dan Seorang pemimpin sejati adalah seorang yang dapat membentuk pemimpin-pemimpin baru.

DAFTAR PUSTAKA
  1. John Adair, “Cara Menumbuhkan Pemimpin”, Gramedia Pustaka Utama, 9792234276, 9789792234275.
  2. Perilaku Organisasi 2(ed. 12) HVS, “Perilaku Organisasi 2 (ed. 12) HVS”, Penerbit Salemba, 9796914603, 9789796914609.

No comments:

Post a Comment