Wednesday, June 29, 2016

TUGAS 2 - MERESENSI



TUGAS 2 - MERESENSI


Dibuat oleh :
Nama                   : Wijayadi Kusuma Anggun
NPM                     : 19113282
Kelas                    : 3KA25

1.    Data Publikasi : 
a.    Judul : Cegah Banjir, Sampah Setu Pengarengan Dikeruk.
b.    Penulis : Mia Nala Dini
c.    Penerbit : Depoknews
d.    Tanggal / nomor / laman website : 13 April 2016 / - / http://www.depoknews.id/cegah-banjir-sampah-setu-pengarengan-dikeruk/  
e.    Halaman : 1
f.     Ragam / Tema : Berita
2.    Ringkasan :
Komitmen Pemerintah kota Depok dalam hal menangani banjir dan sampah dengan cara melakukan pengerukan sampah yang ada di kali sekitar Setu Pengarengan..

3.    Keunggulan / Kelebihan
a.       Dari segi bahan : Di kutip dari media lokal
b.      Dari segi materi : informatif dan mengandung pesan tersembunyi

4.    Kelemahan / Kekurangan
a.       Dari segi bahan : -
b.      Dari segi materi : Terfokus pada tokoh tertentu.

5.   Pendapat Akhir / Saran : Pengendalian banjir dan sampah membutuhkan peran aktif dari masyarakat dan pemerintah.

Lampiran :  

DepokNews – Pemerintah Kota Depok menunjukkan komitmennya dalam hal menangani masalah banjir dan juga sampah. Seperti yang terlihat di Setu Pengarengan, Sukmajaya, Walikota Depok Mohammad Idris bersama dinas terkait melakukan pengerukan sampah yang ada di kali. Dikarenakan saking banyaknya sampah untuk mengangkutnya dibutuhkan alat pemberat.

“Ini merupakan program 100 hari kerja, Pemkot Depok melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) melakukan pengerukan sampah dan pelebaran kali jantung yang semula hanya 2 meter menjadi 6 meter,” ujar Idris usai menyusuri Setu Pengarengan, Rabu (13/4). 

Dirinya mengatakan hal tersebut dilakukan karena lima kelurahan di Sukmajaya disepanjang kali tersebut kerap banjir ketika hujan lebat. 

“Kami juga melakukan normalisasi dengan pengangkutan sampah pada setu Pengarengan yang berlokasi di jalan Juanda Kelurahan Abadijaya itu,” katanya. 

Dia menambahkan setelah pengerukan dan pelebaran nantinya juga akan dilakukan penurapan di sepanjang kali itu.  Dari Perumahan Mekar Perdana, Sukmajaya hingga setu dengan panjang kurang lebih 1,5 km kali jantung ini melintasi di Sukmajaya yang selama ini terendam banjir jika hujan lebat.

“Permasalahannya adalah ada pada outlet setu. Outlet setu harus diperlancar karena jika tidak maka perumahan Taman Duta bisa terkena dampak banjir.  Bidang lahan tol daerah sekitar outlet juga masih belum dibebaskan sehingga pengembang Tol Cijago belum dapat memasang mesin sodet untuk membuang volume air ke kali Ciliwung,” paparnya. Ia mengungkapkan berdasarkan APBD  tahun ini ada tiga setu yang akan dinormalisasi yakni setu Pengarengan, setu Pladen, setu Pitara dan setu Cilangkap.

“Kami juga mengajukan normalisasi 10 setu ke pemerintah pusat namun kalau itu belum tahu pasti karena keputusannya tergantung pemerintah pusat,” ungkapnya.

Terkait pembebasan lahan tol Cijago, Idris menambahkan ada sekitar 8 bidang lahan yang masih dalam proses negosiasi. Pihaknya tidak bisa menargetkan pembebasan lahan tersebut karena pembebasan lahan saat ini dipegang oleh BPN. Dirinya menghimbau kepada BPN dan Kementerian PU agar mensosialisasi regulasi-regulasi baru terkait dengan masalah pembangunan jalan tol.

“Masyarakat masih mengesankan bahwa ini adalah pekerjaan Pemerintah Daerah padahal sudah tidak. Kami sudah tidak punya otoritas apa-apa selain membantu pengendalian dan pengamanan masyarakat,” pungkasnya.

Tugas 1 - Analisa Ejaan dan Diksi Pada Paragraf



Aksi Selebrasi Earth Hour 2016 di Taman Lembah Gurame


DepokNews — Setelah  kurang lebih dua tahun Earth Hour Depok melakukan aksi berkaitan dengan lingkungan, seperti Operasi Semut (opmut), edukasi, kelas lingkungan, hingga beragam aksi kolaborasi komunitas lainnya di Depok,  Sabtu, 19 Maret 2016 Earth Hour Depok  (EHD) kembali mengadakan selebrasi Earth Hour di mana selebrasi tersebut merupakan momentum untuk meningkatkan kembali kepedulian kita terhadap bumi.

Dalam memperingati aksi mematikan lampu selama satu jam yang dilakukan setiap tahunnya pada minggu ketiga pada Maret. Pada tahun lalu, Earth Hour Depok melakukan aksi selebrasi mematikan lampu selama satu jam di Taman Lembah Gurame, tahun ini Taman Lembah Gurame masih menjadi tempat favorit Earth Hour Depok untuk  menggelar selebrasi pada Sabtu, 19 Maret 2016. Earth Hour Depok memilih Taman Lembah Gurame karena ingin mengenalkan kembali taman kota Depok dan mengisi kegiatan yang lebih bermanfaat di taman kota. Di sana kami mengajak beberapa elemen dari pemerintah kota, komunitas, pelajar, dan masyarakat untuk ikut hadir di dalam acara tersebut.

Dalam acara ini, open gate dimulai pada pukul 18.45 WIB. Pada acara ini, selebrasi dibuka dengan tari tradisional. Acara dilakukan dengan pembukaan oleh MC dari abang mpok Depok dan pembacaan doanya yang dipandu oleh Kesatuan Pelajar Muslim Depok (KPMD). Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya. Selanjutnya, perwakilan dari pemerintah kota Depok dan koordinator kota Earth Hour Depok memberi sambutan untuk meresmikan switch off pada acara selebrasi Earth Hour tahun ini di kota Depok.

Sebelum lampu dipadamkan, pengunjung menyaksikan cuplikan film dari berbagai video dokumenter yang berkaitan dengan kerusakan  lingkungan. Tujuan dari menampilkan film-film tersebut adalah sebagai bentuk penyadaran terhadap permasalahan lingkungan yang terjadi. Acara dilanjukan dengan presentasi realita kota yang diwakilkan oleh perwakilan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Depok. Untuk menghilangkan rasa bosan pengunjung, kami menghadirkan kembali pemutaran video. Video kali ini berkaitan dengan kegiatan Earth Hour.
Pukul 20.25 Bapak Walikota Depok KH. Dr. Mohammad Idris, MA memberikan simbolisasi pemadaman lampu atau switch off. Simbolisasi tersebut beriringan dengan aksi komunitas CTC Beatbox. Setelah itu, selama pemadaman lampu acara selebrasi dimeriahkan oleh beberapa penampilan komunitas seperti Soundcloud Depok, DYC-CTC Beatbox, Kangaroo Parkour, dan DSC-CTC Beatbox.

Setelah lampu taman kota kembali dinyalakan, pengunjung dimanjakan dengan penampilan perkusi dari SMAN 2 Depok. Acara ditutup dengan testimony beberapa pengunjung atas berjalannya acara Selabrasi Earth Hour Depok 2016. Usainya acara ini, harapan yang didapatkan kepada pengunjung yaitu memberikan manfaat untuk menghemat listrik dan dapat diterapkan sebagai gaya hidup ramah lingkungan.

Sumber :
www.depoknews.id (2016). Aksi Selebrasi Earth Hour 2016 di Taman Lembah Gurame.[online]. Diambil dari http://www.depoknews.id/aksi-selebrasi-earth-hour-2016-di-taman-lembah-gurame/ [Diakses pada 20 Maret 2016]

Tabel kesalahan dan perbaikan
No
Kata/Kalimat
Perbaikan
1
….Sabtu, 19 Maret 2016 Earth Hour Depok  (EHD) kembali mengadakan…
Pada hari Sabtu, 19 Maret 2016, Earth Hour Depok (EHD) kembali mengadakan…
2
…mengadakan selebrasi Earth Hour di mana selebrasi tersebut merupakan momentum…
….mengadakan Selebrasi Earth Hour yang merupakan momentum….
3
Dalam memperingati aksi mematikan lampu selama satu jam yang dilakukan setiap tahunnya pada minggu ketiga pada Maret.
Dalam memperingati aksi mematikan lampu selama satu jam yang dilakukan setiap tahun di bulan Maret pada minggu ketiga.
4
Pukul 20.25….
Pada pukul 20:25 WIB
5
testimony
testimony