BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam
suatu organisasi dibutuhkan seorang pemimpin yang berfungi mengatur dan
mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.
Courtois berpendapat bahwa “kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh tanpa
kepala , mudah menjadi sesat, panic, kacau, dan anarkis”. “Sebagian
besar umat manusia memerlukan pemimpin , bahkan mereka tidak menghendaki
yang lain daripada itu”, demikian pendapat Yung.
Dalam
beberapa pengertian organisasi ditegaskan adanya kepemimpinan salah
satu factor organisasi. Misalnya pendapat Ralph Currier Davis yang
menyatakan “Organization is any group of individual that is working toward some common and under leadership”.(Organisasi
adalah salah satu kelompok orang yang sedang bekerja ke arah tujuan
bersama di bawah kepemimpinan). John Price Jones menyatakan “In
simple term. Organization is an united group of people working for a
common goal, under common leadership, and with the proper tools”. (Dalam
kata-kata yang lebih sederhana, organisasi adalah sekelompok yang
bersatupadu bekerja untuk satu tujuan bersama di bawah kepemimpinan
bersama, dan dengan alat-alat yang tepat)
Maju
mundurnya organisasi, dinamis statisnya organisasi, tumbuh kembangnya
organisasi, mati hidupnya organisasi, senang tidaknya orang bekerja
dalam suatu organisasi, serta tercapai tidaknya tujuan organisasi ,
sebagian ditentukan oleh tepat tIdaknya kepemimpinan yang diterapkan
dalam organisasi yang bersangkutan. Meskipun tidak dapat dipungkiri
bahwa pemimpin hanya dapat menjalankan kepemimpinannya sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh para
bawahannya atau anggotanya, tetapi yang akan dikenal adalah pemimpin
itu.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pengertian Kepemimpinan
Beberapa pendapat mengenai intisari pengertian kepemimpinan :
- Aktivitas mempengaruhi(Ordway Tead)
- Kemampuan mengajak(Reuter, Robert M.Fulmer, Keith Devis)
- Menggunakan wewenang dan membuat keputusan(Dubin)
- Awal dari tindakan(Hemphill)
- Hubungan Kekuasaan(K.F. Janda)
- Proses mengarahkan(James A.F Stoner)
- Hubunganantarpribadi(Fred E. Flieder)
- Proses antarpribadimanajermempengaruhipegawai(David R. Hampton)
- Aktivitas yang memudahkankelompok(Theodore Herbert)
- Senimengkoordinasikandanmemahami(John D. Pfiffner, Robert Presthus)
Atas
dasar itu dapatlah kiranya disusun definisi kepemimpinan yang mudah
dipahami, yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan
mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telh ditetapkan.Kepemimpinan juga
bisa di artikan Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk
pencapaian tujuan. Bentuk pengaruh tersebut dapat secara formal seperti
manajerial pada suatu organisasi.‘Nonsanctioned Leadership’ merupakan
kemampuan untuk member pengaruh di luar struktur formal organisasi yang
kepentingannya sama atau bahkan melebihi pengaruh struktur formal.
Dengan kata lain, seorang pemimpin dapat saja muncul dalam suatu
kelompok walaupun tidak diangkat secara formal.
Arti Pentingnya Kepemimpinan
Dalam
sebuah bisnis untuk menjadi sukses, memerlukan manajemen yang baik yang
hanya dapat disampaikan oleh manajer berpengalaman yang baik. Namun,
dalam dunia yang penuh persaingan pada saat ini, keterampilan manajemen
dasar tidak cukup untuk meraih sebuah keberhasilan, diperlukan lebih
dari hal tersebut. Oleh karena itu diperlukan Leadership Skill.
Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan efektif
sangat penting untuk membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam
perusahaan yang kuat dan akhirnya mencapai kesuksesan. Sering kali,
manajer disalahpahami untuk menjadi pemimpin yang, sebenarnya, adalah
tidak benar. Seorang pemimpin dapat merupakan manajer, sedangkan tidak
semua manajer memiliki jiwa pemimpin. Dengan demikian, keterampilan
kepemimpinan diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi dan mencapai
tujuan organisasi.
Tipologi Kepemimpinan
Dalam
praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa
tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).
- Tipe Otokratis.
Seorang
pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri
sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi,
Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap
bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan
pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan
pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur
paksaan dan bersifat menghukum.
- Tipe Militeristis
Perlu
diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin
tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang
memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah
yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang
bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang
berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan,
Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara
untuk berbagai keadaan.
- Tipe Paternalistis.
Seorang
pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah
seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya
sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly
protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering
bersikap maha tahu.
- Tipe Karismatik.
Hingga
sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa
seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin
yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada
umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para
pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi
pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab
musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya
dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib
(supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat
dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang
yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F
Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya
masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat.
Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang
‘ganteng”.
- Tipe Demokratis.
Pengetahuan
tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang
demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi
karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat
bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha
mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan
dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran,
pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat
kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang
lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya
sebagai pemimpin. Secara implisit tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin
tipe demokratis bukanlah hal yang mudah. Namun, karena pemimpin yang
demikian adalah yang paling ideal, alangkah baiknya jika semua pemimpin
berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Pemimpin
memiliki tugas menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan
kelompok. Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang
dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai
apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan
khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila
setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh
sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang
mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai
pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain. Untuk
keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin
yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai
seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang
pemimpin. Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang
baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat
bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam
mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepemimpinan Davis menyimpulkan ada empat faktor yang
mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu :
- Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya
- Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang
- Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan
- Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.
Implikasi manajerial Kepemimpinan dalam organisasi
Teori
Managerial Grid dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton
yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for
people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teorimanagerial grid
ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek
tersebut, yaitu :
- Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
- Country Club artinya kepemimpinan didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
- Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
- Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi.
- Middle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
BAB 3 PEMBAHASAN
Dalam
penulisan kali ini tokoh yang akan dijadikan contoh adalah seorang CEO
dari sebuah perusahaan terkemuka datang untuk berbagi pengalaman seputar
mengelola perusahaan pada sebuah acara di kantor kami. Namanya Handri
Satriago, yang berhasil mencapai puncak karir pada perusahaan General
Electric Indonesia pada usia yang masih sangat muda, 41 tahun. Dengan
keterbatasannya yang mengharuskannya beraktivitas dengan menggunakan
kursi roda sejak duduk di bangku SMA, beliau mampu menjadi seorang CEO
dari sebuah perusahaan terkemuka. Prestasi tersebut bukan didapatnya
dengan mudah dan dengan jalan pintas. Sejak awal karirnya di GE, beliau
memposisikan diri untuk berkarya sebaik mungkin dan bekerja keras.
Menurunya hanya ada 2 pilihan yaitu grow atau menikmati fasilitas yang
ada. Dan beliau memilih untuk grow dengan konsekuensi harus bekerja
lebih keras lagi. Sebagai seorang pemimpin, Handy menerapkan
prinsip-prinsip kepemimpinan dari Jack Welch (energy, energizing, edge
dan execute). Menurut Handry Seorang pemimpin harus memiliki beberapa
hal sbb :
- Energy dan passion untuk learning dan improving. Energi dan semangat untuk terus belajar karena strategi bisnis di masa lalu dan diterapkan pada masa sekarang dengan situasi dan kondisi yang berbeda, kemungkinan berhasilnya kecil, karena belum tentu kesuksesan yang dulu bisa diraih dengan cara yang sama.
- Edge, Kemampuan edge ini membuat leader berani mengambil keputusan pada prinsip yang dipegang. Seringkali demokrasi dalam bisnis terjadi ketika keputusan belum diambil. Ketika keputusan diambil, itu sudah menjadi tanggung jawab leader dan harus berani mempertanggung jawabkan hingga proses evaluasi berikutnya.
Bila
melihat bagaimana profil singkat Handry Satriago diatas dan dengan
menngunakan Teori Managerial Grid, gaya kepemimpinannya termasuk dalam
Team, Task dan Middle Road. Dengan gaya kepemimpinan ini Handry Satriago
bisa membawa kesuksesan GE dalam dunia bisnis di Indonesia. Beberapa
contoh kesuksesannya yaitu :
- Bisnis lighting (pencahayaan), dia menghasilkan USD6 juta dalam dua tahun kepemimpinannya. Sebelumnya, di GE tak ada yang melirik bidang itu, karena dianggap tak prospektif karena dikuasai Philips
- Ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terjun bebas dari Rp2.500 menjadi Rp15 ribu, para pelanggannya di Glodok menolak barang-barang perusahaanya. Tak menyerah, Handry membujuk mereka membuat kontrak jangka panjang, menjual barang tersebut dengan separuh nilai tukar. Dengan cara itu, dia memotivasi tim yang terdiri atas orang-orang muda bahwa solusi bisa diperoleh di tengah kesulitan. Inilah praktek kepercayaan pemimpin dengan pengikutnya yang menjadi resep andalannya
Kiat
lain Handry adalah membangun kemampuan setiap pemimpin untuk
membiasakan diri melakukan presentasi dalam waktu yang cepat, efektif
dan efisien. Dengan waktunya sebagai CEO yang sangat terbatas, dia
memberikan waktu yang sangat ketat kepada pemimpin unit untuk dapat
memberikan presentasi dan segera mengambil keputusan dari alternatif
solusi yang ada. Handry percaya betul bahwa sumber daya manusia adalah
mesin utama dari sebuah perusahaan. Dalam menentukan strategi
perusahaannya, dia merumuskan apa saja yang dapat membuat seorang
pegawai bangga menjadi pegawai perusahaan GE. Rasa kebanggaan itu yang
dia tanamkan betul kepada setiap motor utama perusahaannya. Di luar
angka-angka yang menjadi targetnya, dia mencoba untuk membangkitkan
motivasi para pegawai sehingga dengan sendirinya target penjualan
menjadi lebih mudah untuk dicapai.
BAB 4 KESIMPULAN
Dari
gambaran pembahasan diatas dapat kita simpulkan bagaimana karakter dan
gaya kepemimpinan mempengaruhi kesuksesan suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya. Dalam contoh kasus diatas organisasi bisnis dengan
tujuan mencari keuntungan berhasil mencapai tujuannya dengan arahan yang
tepat dari pemimpinnya. Dan dalam kepemimpinan tidak hanya mengandalkan
kemampuan bawannya, akan tetapi pemimpin juga harus memiliki energi,
semangat dan kempuan untuk terus belajar dan mengajarkan bagaimana
menjadi seorang pemimpin. Dan seorang pemimpin sejati adalah seorang
yang memiliki kepercayaan diri dan orang yang mampu menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya. Pemimpin sejati tidak mengukur dirinya dari
jabatan yang dimiliki, tetapi lebih dari bagaimana seorang pemimpin
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi organisasinya. Dan Seorang
pemimpin sejati adalah seorang yang dapat membentuk pemimpin-pemimpin
baru.
DAFTAR PUSTAKA
- John Adair, “Cara Menumbuhkan Pemimpin”, Gramedia Pustaka Utama, 9792234276, 9789792234275.
- Perilaku Organisasi 2(ed. 12) HVS, “Perilaku Organisasi 2 (ed. 12) HVS”, Penerbit Salemba, 9796914603, 9789796914609.